Daftar Calon Peserta Sertifikasi Guru 2012

Daftar nama calon peserta Sertifikasi Guru 2012 seluruh Kabupaten/Kota se-Indonesia yang memenuhi persyaratan sebagai bakal calon peserta sertifikasi guru tahun 2012. Data ini sesuai database NUPTK per tanggal 30 September 2011.
Untuk mengetahui/mengecek apakah nama rekan-rekan sudah masuk dalam Daftar Nama Calon Peserta Sertifikasi Guru 2012, maka ikuti langkah-langkah di bawah ini setelah rekan-rekan mengklik Disini :
1. Pilih nama Propinsi dan Kab/Kota :
2. Pilih nama Kab./Kota :
3. Setelah klik Tampilkan maka cari nama rekan-rekan.

Semoga bagi rekan-rekan yang belum tersertifikasi masuk ke dalam Daftar Nama Calon Peserta Sertifikasi Guru 2012. Amien...

Sumber : http://psdmp.kemdiknas.go.id

Teka-Teki Untuk Orang Cerdas

Apakah Anda termasuk orang paling cerdas di dunia? Di bawah ini sebuah teka-teki yang dibuat oleh Albert Einstein seorang ahli fisika modern terkenal pada sekitar abad ke-19. Pecahkan teka-teki ini dengan menggunakan logika Anda!

Di sebuah jalan A terdapat lima rumah berderet dengan cat yang berbeda. Setiap rumah dihuni oleh orang yang berbeda, minuman yang diminumnya beda, makanannya berbeda, dan memiliki hewan peliharaan yang berbeda. Pokoknya semuanya serba berbeda.
Pertanyaan : SIAPAKAH YANG MEMELIHARA KELINCI?

Petunjuk :
  1. Si Inggris tinggal di rumah bercat merah.
  2. Si Swedia memelihara Anjing.
  3. Si Denmark minum teh.
  4. Rumah bercat hijau letaknya di sebelah kiri rumah bercat putih.
  5. Orang yang tinggal di rumah bercat hijau minum kopi.
  6. Orang yang makan nasi memelihara burung.
  7. Orang yang tinggal di rumah bercat kuning makan bubur.
  8. Orang yang tinggal di rumah tengah minum susu.
  9. Si Indonesia tinggal di rumah pertama.
  10. Orang yang makan daging tinggal di samping rumah orang yang memelihara kucing.
  11. Orang yang memelihara kuda tinggal di samping rumah orang yang makan bubur.
  12. Orang yang makan singkong minum bir.
  13. Si Jerman makan roti.
  14. Si Indonesia tinggal di samping rumah bercat biru.
  15. Orang yang makan daging memiliki tetangga yang minum air.
Hitung waktu yang Anda perlukan untuk dapat menyelesaikan teka-teki di atas. Jujurlah pada diri sendiri, jadikan Anda yang tercepat dan paling benar jawabannya sehingga Anda menjadi orang yang paling cerdas. Silahkan ketik jawaban beserta waktunya pada kolom komentar di bawah ini!

Syarat-syarat Mendapatkan NUPTK

Persyaratan standar minimal tentang PTK yang bisa dijaring baik pendidikan Formal maupun Non Formal untuk mendapatkan NUPTK.
Persyaratan umum:

  1. WNI dan WNA yang sudah naturalisasi
  2. Menjadi Pendidik (melakukan tatap muka di depan kelas) dan Tenaga Kependidikan (menunjang proses pendidikan) baik pada pendidikan formal maupun non formal, PNS maupun non PNS dan baik dibawah binaan Kemdiknas maupun Kemenag.

Persyaratan Khusus :
a. PTK Pendidikan Formal

  1. Untuk PNS/CPNS yang dibuktikan dengan bukti SK Penetapan sebagai Guru/Pendidik untuk segera dilakukan proses pendataanberdasarkan bukti fisik pendukung.
  2. Untuk Non PNS pendataan usulan baru dilakukan maksimal 2 (dua) kali dalam setahun (pada bulan Juni dan Desember menjelang awal semester) dengan syarat : Minimal telah memiliki masa kerja 2 tahun yang dibuktikan dengan SK Penugasan dari lembaga yang berwenang.

b. PTK Non Formal

  1. Segera melakukan pendataan PTK-PNF berdasarkan bukti fisik pendukung. Pengusulan NUPTK bagi PTK-PNF dengan syarat :
  2. Sampai akhir tahun 2010 semua PTK PNF segera dimasukkan ke dalam database SIM NUPTK- PNF untuk diproses generate NUPTK.
  3. Mulai tahun 2011, PTK-PNF yang diusulkan masuk database SIMNUPTK PNF minimal memiliki masa kerja 2 tahun (TMT minimalbulan Juli tahun 2009).
  4. Lembaga/instansinya terdaftar di dinas pendidikan setempat

Daftar Nama Calon Peserta Sertifikasi Guru 2012

Daftar nama calon peserta Sertifikasi Guru 2012 seluruh Kabupaten/Kota se-Indonesia yang memenuhi persyaratan sebagai bakal calon peserta sertifikasi guru tahun 2012. Data ini  sesuai database NUPTK per tanggal 30 September 2011.
Untuk mengetahui/mengecek apakah nama rekan-rekan sudah masuk dalam Daftar Nama Calon Peserta Sertifikasi Guru 2012, maka ikuti langkah-langkah di bawah ini setelah rekan-rekan mengklik Disini :
1.   Pilih nama Propinsi dan Kab/Kota :

 2. Pilih nama Kab./Kota :
 3. Setelah klik Tampilkan maka cari nama rekan-rekan.
Semoga bagi rekan-rekan yang belum tersertifikasi masuk ke dalam Daftar Nama Calon Peserta Sertifikasi Guru 2012. Amien...

Sumber : http://psdmp.kemdiknas.go.id

Logika (10), Tiga Prinsip Dasar Pengolahan Istilah dan Pernyataan

Kira-kira, dalam artikel ini sebaiknya dibahas apalagi ya? Bingung juga sih. Soalnya, kalo kita belajar logika, tambah maju belajarnya, biasanya suka bertambah teknis materinya. So, kemungkinan mempelajari logika dengan mudah akan banyak hambatannya. Kecuali otaknya lagi tokcer bukannya encer. Hehe...

Tapi, kalau saya gak salah memahami, adalah penting untuk terlebih dahulu mengerti kenapa logika hanya fokus kepada dua pokok masalah saja, yaitu: istilah dan pernyataan. Ini karena dua objek tersebut mewakili pengetahuan seseorang atas sesuatu hal (berkaitan dengan istilah dan definisinya) dan sikap seseorang atas sesuatu hal (bersangkutan dengan pernyataan dan kesimpulannya). Sebab, bila seseorang dapat membuat suatu definisi yang baik dari suatu istilah, dapat dipastikan bahwa ia memiliki pengetahuan yang cukup mengenai apa yang dimaksud oleh istilah tersebut. Sedangkan berkenaan dengan sikap seseorang, ini akan dapat dilihat dalam apa yang diungkapkan melalui pernyataannya tersebut. Misalnya, ketika seseorang, sebutlah Nita dan Toto berdiskusi mengenai apa yang disebut dengan katak, maka keduanya akan melakukan diskusinya kira-kira seperti ini:
Nita: "To, apa sih bedanya katak sama kodok? Tahu ga? Aku bingung nih kalo harus bedain."
Toto: "Apa ya bedanya? (Sambil garuk2 kepala ga jelas) Mungkin, kalo katak tuch yang badannya kurus, sedangkan kodok badannya gemuk. Memang kenapa Nit?"
Nita: "Ini, lagi dapet tugas untuk mendeskripsikan katak dan kodok untuk pelajaran biologi. Hmmm ... mungkin bener juga ya? Tapi apa sih perbedaan lainnya?"
Toto: "Kalo kodok, aku tahunya cuma kulitnya itu totol, agak kasar, terus warna kulitnya agak gelap. Sedangkan katak, kulitnya licin dan warna kulitnya agak terang."
Nita: "Oh ... begitu ya? Berarti kodok tuh mirip Toto dong. Kan ... kulitnya gelap gitu. Hihi ..."
Toto: "Aduh, mentang-mentang aku kulitnya item, kamu samain aku sama kodok. Awas ya, ta cubit nih ...!"
Toto mengejar Nita yang sudah kabur duluan sebelum Toto sempat mencubitnya ...
Ilustrasi di atas ini memperlihatkan beberapa hal yang dapat dikenali oleh kita sebagai istilah dan juga pernyataan. "Katak" dan "kodok" adalah dua istilah yang menjadi pokok pembicaraan dalam diskusi di atas. Sedangkan pernyataannya, dapat dibaca dalam:
  • Aku bingung nih kalo harus bedain.
  • Katak tuch yang badannya kurus, sedangkan kodok badannya gemuk.
  • Hmmm ... mungkin bener juga.
  • Aku tahunya cuma kulitnya itu totol, agak kasar, terus warna kulitnya agak gelap.
  • Kulitnya licin dan warna kulitnya agak terang.
  • Berarti kodok tuh mirip Toto dong.
Pernyataan-pernyataan ini boleh dikata sebagai pernyataan informal atau tidak baku.Sebab, kalau kita mencoba untuk mengkategorikannya dalam format pernyataan yang sudah kita bahas dalam artikel sebelumnya, tidak ada satu pernyataan di atas yang memenuhi pola pernyataannya. Apalagi dalam pernyataan terakhir, bagaimana mungkin Nita mengambil kesimpulan kalo Toto itu mirip dengan kodok? Ini adalah sebuah fallacy atau sesat pikir kalo kita menggunakan pola pikir yang logis. Namun, karena kita paham bahwa ini adalah suatu bentuk percandaan, maka kita tidak akan mempermasalahkannya dan hanya akan tersenyum saat membacanya. (Mohon maaf, untuk pembaca yang bernama sama, bukan dimaksudkan kepada Anda lho! Tapi, kalo merasa, berarti Anda hanya terlalu geer. ^_^)

Dari cerita ini pula, kita sebenarnya dapat mengenali pula prinsip-prinsip dasar yang digunakan dalam proses pengolahan istilah selain definisi. Meskipun begitu, prinsip-prinsip ini sebenarnya juga dipakai dalam pembuatan definisi. Sehingga, boleh dikata, ini adalah prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan dalam proses pengolahan istilah secara umum. Lalu, kira-kira, apa saja sih prinsip dasar yang dimaksud? (Iya, cepet dong sebutin! Dah ga sabar alias kebelet pengen tahu! :-p )

Prinsip dasar pertama adalah persamaan. Sesuatu hal dapat dikenali memiliki kemiripan dengan sesuatu yang lainnya karena ada persamaan di antara keduanya. Dalam contoh pembuatan definisi dengan predicable, kita telah mengetahui bahwa manusia dan kera memiliki persamaan di antara keduanya. Manusia dan kera sama-sama melahirkan dalam proses akhir perkembangbiakannya dan juga sama-sama menyusui dalam proses pembesaran anak-anaknya. Bila mengambil contoh pada cerita di atas, katak dan kodok juga memiliki persamaan. Di antara persamaan yang ada, katak dan kodok sama-sama memiliki kaki dengan selaput di antaranya, mampu hidup di dua alam (amfibia), dan memiliki lidah yang lentur untuk menangkap mangsanya.

Setelah prinsip dasar pertama ini, prinsip dasar kedua yang dipakai adalah prinsip perbedaan. Apa yang berbeda dari yang dimiliki manusia dan kera seperti dibahas dalam definisi dengan predicable jelas merupakan contoh penerapan yang paling jelas dari prinsip ini. Hal yang sama juga dapat ditemui dalam contoh cerita di atas. Apa yang dibicarakan Nita dan Toto adalah perbedaan yang dapat dikenali oleh mereka berdua sehingga mereka dapat "memilah" katak dan kodok dengan baik.

Untuk yang terakhir, prinsip dasarnya adalah prinsip keberhubungan. Sesuatu hal akan dapat diketahui dengan baik kalau kita dapat membandingkannya dengan hal lain. Tentunya, akan lebih baik lagi bila kita juga dapat mengenali hubungan antara sesuatu hal tersebut dengan sesuatu hal lainnya yang kita bandingkan itu. Kira-kira, contohnya bagaimana ya?

Misalnya, dalam contoh definisi dengan predicable, kita telah memperbandingkan manusia dan kera. Kita juga telah dapat mengenali persamaan dan perbedaannya. Lalu, apa yang dapat menghubungkan dua subjek ini? Dalam kondisi yang praktis, kita sering menggunakan persamaan untuk melihat hubungan di antara kedua hal yang sedang diperbandingkan, sebagaimana telah dilakukan dalam memperbandingkan manusia dan kera. Dari hal ini, kita akan mengatakan bahwa sesuatu itu "berhubungan" dengan sesuatu yang lainnya karena banyaknya persamaan yang keduanya miliki. Kalau kita mengenali perbedaannya terlalu jauh, kita seringkali mengatakan bahwa kedua hal tersebut tidak "berhubungan". Tetapi, apakah benar seperti itu?

Dalam banyak hal, kita ternyata tidak hanya memakai persamaan dalam menentukan hubungan sesuatu. Ini kita peroleh dalam contoh, hubungan antara kertas dan logam. Kertas dan logam tentu saja memiliki karakteristik yang berbeda dan cukup jauh untuk dipertautkan. Namun, ketika keduanya difungsikan sebagai "uang", maka keduanya dapat dianggap sama, walaupun sangat berbeda dari jenis materi dan karakteristiknya. 

Pada akhirnya, secara umum, kita akan dapat memahami kalau tiga prinsip dasar ini saling mengisi satu sama lain atau saling melengkapi dalam membantu pemahaman kita atas berbagai hal. Pengetahuan manusia terutama bertumpu pada penggunaan tiga prinsip dasar ini dan terungkap melalui istilah dan pernyataan. Apa yang kita tahu tergambar dalam penjelasan kita atas sesuatu istilah dan sikap kita atas sesuatu tercermin dalam pernyataan yang kita buat seperti terdapat dalam contoh-contoh yang telah dikemukakan. Inilah elemen-elemen terpenting dari pengetahuan manusia. Lalu, apakah Anda setuju dengan pendapat saya ini? Kalau tidak, silahkan ungkapkan pikiran Anda. Jangan ragu untuk tidak sependapat ... ^_^

Logika (9), Definisi dengan Predicable

Wah, telat lagi nih postingnya...!!! 1 tahun lagi telatnya. Gimana sih, kan udah janji?
Iya, maaf dech, saya telat lagi bikin postingannya. Soalnya saya ini lagi sulit menulis, plus juga kesibukan lainnya. Pokoknya plus-plus dech. Hehe...
Tapi, sekarang ini dah lumayan ok ko situasinya. Buktinya, postingan baru dah siap untuk Anda baca dalam blog ini. Selamat membaca ya? Jangan takut juga, kalau sudah lupa dengan isi posting sebelumnya, silahkan baca melalui link yang saya sediakan di arsip ^_^

Melanjutkan pembahasan istilah yang disebut dengan definisi pada posting sebelumnya, kita dapat membuat definisi dengan cara yang lebih rinci daripada yang sudah dijelaskan. Ini diperoleh dengan memahami apa yang disebut dengan predikat secara lebih jauh. (Untuk pembahasan predikat ini, lihat dan baca kembali dalam artikel sebelumnya yang berjudul Kata dan Istilah, Kalimat dan Pernyataan).

Predikat ini kalau dalam penguraian artikel saya yang terdahulu adalah bagian penjelasan yang terletak setelah kopula dalam suatu pernyataan. Jika dibandingkan dengan uraian yang ada pada definisi, maka kita dapat mengatakan bahwa predikat ini akan sama dengan yang disebut definiens. Nah, definiens ini sendiri dapat dibagi menjadi beberapa unsur pembentuk definiens. Unsur-unsur inilah yang nantinya diberi nama predicable.

Predicable itu sendiri tidak lain daripada predikat yang diterapkan untuk memahami subjek yang hendak diuraikan. Subjek tersebut dalam definisi adalah yang disebut definiendum. Ada banyak predikat yang dapat diterapkan untuk membuat subjek lebih dapat dipahami. Aristoteles memiliki pembagian yang cukup lengkap mengenai predikat apa saja yang harus ada dalam mengurai penjelasan atas suatu subjek.

Dalam karyanya Topica, Aristoteles telah membagi jenis predikat menjadi 5 macam, yaitu: definisi (Yunani, horos), genus (Yunani, genos), diferensia (Yunani, diaphora), properti (Yunani, idion), dan aksiden (Yunani, sumbebekos). (Baca juga artikel mengenai predicable ini dalam Wikipedia) Ia kemudian mengatakan kalau definisi itu adalah predikat yang berupa "esensi" atau hakikat dasar dari subjek yang dibicarakan. (Topica: 101b; 35-40) Misalnya, hakikat dasar manusia adalah berpikir. Maka berpikir adalah definisi dari manusia.

Selanjutnya, beralih pada istilah genus. Istilah ini memiliki pengertian sebagai predikat dari sejumlah subjek yang dapat menghadirkan perbedaan dalam beragam macamnya untuk subjek tersebut. Misalnya, ketika subjeknya itu adalah manusia, maka genus-nya adalah binatang. (Topica, 102a; 30-5) Pada konteks ini, binatang menjadi genus manusia serta sekaligus dapat menjadi genus untuk kera. Ini karena manusia dan kera adalah sama-sama "subjek". Namun, manusia dan kera sama-sama menjadi subjek pada konteks ini adalah karena kita dapat melihat persamaan yang ada di antara keduanya. Jadi, secara sederhana, genus adalah predikat yang dapat mencakup beberapa hal dengan melihat kesamaan yang ada di antara beberapa halnya itu. (Waks, ko si Arist bingungin yach? :-? )

Pada contoh genus, kita sudah dapat melihat bahwa manusia dan kera dipertautkan di bawah genus binatang. Kini, menjadi penting untuk diperhatikan bahwa perbedaan perlu diberikan sebagai predikat yang dapat memisahkan antara manusia dan kera. Sebab, kalau manusia dan kera tidak dipilah dan dipisahkan, maka berabe jadinya. Kita, yang notabene manusia, masa sih mau disamakan dengan kera? (Iya nih, masa ane dibilang kera sih? Yang bener aje 0_0 )

Oleh karena itu, diferensia sebagai suatu predikat, perlu diterapkan dan ditambahkan pada genus. (Topica, 101b; 15-20) Ini persis seperti yang diungkapkan sebelumnya bahwa genus dapat menghadirkan perbedaan. Perbedaan yang dimaksud tiada lain daripada diferensia. Dalam hubungannya dengan contoh yang diberikan untuk konteks genus, yaitu binatang, diferensia yang dapat ditambahkan untuk genus binatang dengan subjek manusia dan subjek kera jelas akan memiliki kekhususan untuk masing-masingnya. Pada subjek manusia, diferensia yang dapat ditambahkan adalah "dapat menyusun pengetahuannya secara sistematis". Sedangkan untuk subjek kera, diferensianya adalah "dapat memperoleh pengetahuan melalui naluri, percobaan, dan juga pengalaman".

Dalam diferensia untuk kera, kita dapat membaca bahwa keterangan yang serupa ini nampak mendekati pengertian diferensia yang diberikan untuk manusia. Bedanya itu hanya tipis saja. Pada manusia, diferensia yang diberikan tekanannya terletak pada istilah "sistematis". Sedangkan pada kera, titik tekan diferensia-nya adalah istilah "naluri". Ini menjadi penting karena manusia dapat mengembangkan suatu ilmu dengan pengetahuannya yang sistematis, sedangkan kera tidak dapat mengembangkan pengetahuannya secara lebih jauh. (Hmm... Ini bener ga ya penjelasannya? [Garuk2 kepala ga jelas])

Bila perbedaan yang diberikan masih kurang jelas, masih dapat diberikan predikat tambahan yang dapat melengkapi keterangan diferensia-nya. Dengan properti, predikat ini akan dapat melengkapi keterangan secara lebih jauh. Misalnya, manusia itu "memiliki kemampuan untuk belajar tata bahasa". Di sini, keterangannya dapat dibalik menjadi yang memiliki kemampuan untuk mempelajari tata bahasa adalah manusia. Melalui contoh ini, kita dapat mengatakan bahwa properti adalah predikat tambahan yang hanya dimiliki oleh subjek yang hendak diuraikan dan tidak dimiliki oleh subjek lainnya. (Topica, 102a; 15-25) Kalau misalnya ada predikat tambahan yang dimiliki pula oleh subjek lainnya, maka ini dapat disebut dengan properti sementara. (Topica, 102a; 25-30) Misalnya, mengantuk adalah properti yang dapat dimiliki oleh manusia dan juga kera, serta binatang yang lainnya. Oleh karenanya, mengantuk adalah jenis dari properti sementara. (Wah-wah, saya jadi mengantuk nih! Eit, jangan dong, kan belon selesai baca artikelnya ^_^)

Selanjutnya, pada tingkatan yang lebih jauh, kalau properti masih belum dianggap cukup dalam melengkapi keterangan untuk keterangan genus beserta diferensia-nya, maka ada yang disebut dengan aksiden. Aksiden ini berasal dari kata accidit yang berarti "apa yang terjadi". Penjelasan yang diberikan Aristoteles untuk aksiden ini kurang begitu jelas, kecuali ia mengatakan bahwa aksiden itu adalah sesuatu yang bukan genus, diferensia, maupun properti, namun masih merupakan predikat dari sesuatu yang hendak dijelaskan. (Topica, 102b; 01-10) Misalnya, dalam contoh properti di atas, kita mendapati contoh kalau manusia itu memiliki properti "dapat mempelajari tata bahasa". Pada contoh properti ini, anggaplah kalau mempelajari tata bahasa itu masih kurang jelas maksudnya. Oleh karenanya, kita dapat menambahkan uraian mengenai cara-cara mempelajari tata bahasa sebagai contoh dari aksiden yang akan melengkapi properti ini. Salah satu cara yang digunakan manusia untuk mempelajari tata bahasa adalah menyusun kata-kata ke dalam sistem kebahasaan dengan pola-pola penandaan yang khusus. Dalam uraian kalimat yang terakhir, penyusunan kata-kata ke dalam sistem kebahasaan dengan pola-pola penandaan yang khusus dapat menjadi aksiden yang tepat untuk properti yang telah disebutkan.

Demikian, kalau kita ringkaskan uraian dari Aristoteles ini, maka kita akan dapati penjelasannya melalui tabel di bawah ini:


























PredikatManusia
DefinisiBerpikir
GenusHewan
DiferensiaMenyusun pengetahuan secara sistematis
PropertiDapat mempelajari tata bahasa
AksidenPenyusunan kata-kata ke dalam sistem kebahasaan dengan pola-pola penandaan yang khusus



Pada tabel di atas ini, kita memang dapat melihat sedikit lebih baik apa yang sudah disampaikan oleh Aristoteles secara ringkas. Namun, kita juga masih dibingungkan dengan hubungan antar predikat ini. Bagaimanakah caranya menggunakan kelima predikat ini dalam membuat suatu definisi yang baik?

Jawaban atas soal ini diberikan secara sangat baik oleh Porphyrius dari Tyre (234 - 305 M). Ia mengadopsi pikiran yang telah dikembangkan madzhab Peripatetis dalam karyanya yang berjudul Isagoge dan melengkapi apa yang sudah disampaikan oleh Aristoteles di atas dengan 1 predikat tambahan, yaitu: Species. Ia mengatakan bahwa species adalah predikat yang ada di bawah atau menjadi anggota dari genus. (Isagoge, P.4-15) Pada contoh sebelumnya, telah disebutkan bahwa genus untuk manusia adalah hewan. Dalam kaitannya dengan ini, kita dapat menyebutkan bahwa manusia adalah species dari genus hewan.

Dengan tambahan 1 predikat ini, sebenarnya kita sudah dapat menyusun pola pendefinisian berdasarkan pada predikat yang telah dijelaskan. Berikut adalah rumusan definisi dengan menggunakan elemen-elemen predikat yang dimaksud.






















DefiniendumDefiniens
SpeciesGenusDiferensiaPropertiAksiden
ManusiaHewanyang dapat menyusun pengetahuannya secara sistematisdan bertata bahasamelalui pola-pola penandaan yang khusus



Inilah cara pembuatan definisi dengan menggunakan elemen-elemen yang disebut predicable. Pada cara yang sangat sederhana, definisi yang dibuat dengan menggunakan predicable hanya akan terdiri dari species, genus, dan diferensia. Sedangkan dua elemen lainnya hanya diperlukan untuk melengkapi keterangan yang dirasa kurang jelas pada penjelasan diferensia-nya. Mudah-mudahan, artikel ini akan membantu Anda semua membuat definisi yang baik. (Oh begini ya bikin definisi yang baik? Lumayan juga, jadi kelihatan strukturnya. ^_^)

Sampai jumpa di tulisan berikutnya. Mungkin kita masih akan membahas persoalan di seputar logika dulu.

Referensi:
Aristoteles, Topica, dalam W.D. Ross, (Ed.). 1928. The Works of Aristotle. Clarendon Press: Oxford.
Porphyrius The Phoenician. 1975. Isagoge. Edward W. Warren (Trans.). The Pontifical Institute of Medieval Studies: Canada.

Pengumuman Kelulusan Diklat PLPG 2011 Rayon Unpas

Jadwal dan tempat ujian ulang :

Gelombang 1: Tanggal 23 Oktober 2011,pukul 07.00 s.d selesai di 4 (empat) lokasi :
  1. Hotel Augusta, Jl. Surapati No.203 Bandung
  2.  Hotel Bandung Permai, Jl. Ahmad Yani No. 308 Bandung
  3. Hotel TIDAR, Jl. Gatot Subroto, No. 44 Bandung.
  4. Wisma Taruna, Jl. Lengkong Besar, No. 64B Bandung
Gelombang 2: Tanggal 24 Oktober 2011,pukul 07.00 s.d selesai di 3 (tiga) lokasi :
  1. Hotel Augusta, Jl. Surapati No.203 Bandung
  2. Hotel Bandung Permai, Jl. Ahmad Yani No. 308 Bandung
  3. Wisma Taruna, Jl. Lengkong Besar, No. 64B Bandung
  4. Kampus Unpas, Jl. Tamansari Gedung FKIP lantai 2 Ruang Laboratorium Komputer FKIP, pukul 13.00 s/d selesai (khusus bagi peserta yang harus mengulang peer dan sts).

Ketentuan Bagi Peserta Ujian Ulang PLPG 2011 Rayon Unpas :
  • Check in dan daftar ulang peserta:
  1. Gel. ke 1 : Sabtu, tgl 22 Oktober 2011 mulai pukul 15.00
  2. Gel. ke 2 : Minggu, tgl 23 Oktober 2011 mulai pukul 15.00.
  • Membawa peralatan ujian (pinsil 2B,penghapus,penggaris bulat untuk melingkari lembar jawab komputer,serta pulpen).
  • Bagi peserta yang mengulang ujian peer teaching, wajib membawa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk ditampilkan pada saat ujian Praktik Mengajar.
  • Membawa pakaian secukupnya dan tidak membawa barang-barang berharga.
  • Membawa perlengkapan sholat (bagi peserta yang beragama Islam).
  • Peserta yang memiliki penyakit khusus sebaiknya membawa obat-obatan pribadi dan melapor kepada panitia.
  • Panitia tidak menerima SPPD dan Surat Tugas dari peserta.
  • Panitia menyediakan penginapan, makan dan snack, selama kegiatan ujian ulang. Biaya perjalanan dari kota asal ke tempat pelaksanaan ujian ulang dan sebaliknya, ditanggung peserta.
  •  Selama pelaksanaan ujian ulang peserta tidak diperkenankan meninggalkan lokasi ujian ulang.
  • Bagi peserta yang tidak dapat hadir pada waktu yang telah ditentukan tanpa memberikan konfirmasi kepada panitia, akan dinyatakan tidak lulus.
  • Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini akan diinformasikan pada saat ujian ulang.

Daftar Peserta yang harus mengikuti ujian ulang bisa rekan-rekan download di bawah ini :

Arrtikel Terkait :

Jadwal dan Daftar Peserta Diklat PLPG 2011 Periode 8 Kabupaten Subang

Pelaksanaan Diklat PLPG Periode ke-8 Tanggal 5 s.d. 14 September 2011, bertempat di lima lokasi yaitu :

1. Rindam III Siliwangi, Jl. Menado No. 4 Bandung

2. Hotel Bumi Kitri, Jl. Cikutra No. 276A Bandung

3. Hotel Augusta, Jl. Surapati No. 203 Bandung

4. Hotel Bandung Permai, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 308 Bandung

5. Wisma Taruna, Jl. Lengkong Besar No. 64B Bandung

Daftar nama peserta dengan pola PLPG di Rayon 134 Unpas untuk periode 8 Untuk Kabupaten Subang dapat teman-teman download di bawah ini :

  1. Ketentuan Peserta PLPG Tahun 2011 Periode 8


  2. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kab. Cianjur

  3. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kab. Subang

  4. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kab. Purwakarta

  5. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kab. Karawang

  6. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kab. Bandung Barat

  7. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kota Cimahi




Jadwal dan Daftar Peserta Diklat PLPG 2011 Periode 8 Kabupaten Purwakarta

Pelaksanaan Diklat PLPG Periode ke-8 Tanggal 5 s.d. 14 September 2011, bertempat di lima lokasi yaitu :

1. Rindam III Siliwangi, Jl. Menado No. 4 Bandung

2. Hotel Bumi Kitri, Jl. Cikutra No. 276A Bandung

3. Hotel Augusta, Jl. Surapati No. 203 Bandung

4. Hotel Bandung Permai, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 308 Bandung

5. Wisma Taruna, Jl. Lengkong Besar No. 64B Bandung

Daftar nama peserta dengan pola PLPG di Rayon 134 Unpas untuk periode 8 Kabupaten Purwakarta dapat teman-teman download di bawah ini :
  1. Ketentuan Peserta PLPG Tahun 2011 Periode 8


  2. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kab. Cianjur

  3. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kab. Subang

  4. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kab. Purwakarta

  5. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kab. Karawang

  6. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kab. Bandung Barat

  7. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kota Cimahi

Jadwal dan Daftar Peserta Diklat PLPG Sertifikasi Guru 2011 Periode ke-8 Rayon 134 Unpas

JADWAL DAN DAFTAR PESERTA PLPG PERIODE KE-8  TAHUN 2011

Pelaksanaan Diklat PLPG Periode ke-8 Tanggal 5 s.d. 14 September 2011, bertempat di lima lokasi yaitu :

1. Rindam III Siliwangi, Jl. Menado No. 4 Bandung

2. Hotel Bumi Kitri, Jl. Cikutra No. 276A Bandung

3. Hotel Augusta, Jl. Surapati No. 203 Bandung

4. Hotel Bandung Permai, Jl. Jend. Ahmad Yani No. 308 Bandung

5. Wisma Taruna, Jl. Lengkong Besar No. 64B Bandung

Daftar nama peserta dengan pola PLPG di Rayon 134 Unpas untuk periode 8 dapat teman-teman download di bawah ini :

  1. Ketentuan Peserta PLPG Tahun 2011 Periode 8


  2. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kab. Cianjur

  3. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kab. Subang

  4. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kab. Purwakarta

  5. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kab. Karawang

  6. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kab. Bandung Barat

  7. Daftar Nama Peserta PLPG Periode 8 Rayon 134 Kota Cimahi




Ahli Taman

Ingin Membuat Taman?

Ahli dalam bidang landscape (seni pertamanan) dan gardening (berkebun), kami siap  membantu terciptanya konsep taman yang indah dan asri di lingkungan rumah, hotel, real estate, villa, kantor, bahkan shopping centre ataupun area / bangunan lain. 

Harga Bisa Nego
Info dan Kontak Kami :
CV. NUSA INDAH
Alamat Kantor : Jl. Temgger Agung RT.04 RW.02 Sagalaherang Subang
HP. 081912644047

 

Jasa Desain Taman Indah Halaman Rumah

Kami melayani jasa pembuatan taman indah halaman rumah Anda mulai dari desain sampai jadi. 
Contoh Taman :



Kami juga menyediakan berbagai jenis tanaman hias kualitas bagus disesuaikan dengan selera Anda.
Kami hanya melayani khusus untuk daerah Jawa Barat, DKI, dan Banten.
Harga Nego

Info dan Kontak Kami :
CV. NUSA INDAH
Alamat : Jl. Tengger Agung RT.04 RW.02 Sagalaherang Subang
HP. 081912644047


Jasa Pembuatan Taman Indah Pekarangan Rumah

Jadikan rumah Anda sebagai rumah idaman dengan hiasan taman indah dan menawan.
Namun jika Anda kesulitan mendesain taman rumah Anda :
Kami melayani jasa pembuatan taman mulai dari desain sampai jadi.


Kami juga menyediakan tanaman hias dengan kualitas bagus dan dijamin Anda puas.
Layanan kami hanya khusus untuk daerah Jawa Barat, DKI, dan Banten.
Harga Nego
Info dan Kontak Kami :
CV. NUSA INDAH
Alamat : Jl. Tengger Agung Kidul RT.04 RW.02 Sagalaherang Subang
HP. 081912644047

Jasa Pembuatan Taman Pekarangan Rumah

Jadikan rumah Anda sebagai rumah idaman  dengan hiasan taman yang indah dan menawan. Namun jika Anda kesulitan mendesain taman yang indah dan menawan :

Kami melayani jasa pembuatan taman pekarangan rumah Anda mulai dari desain sampai jadi. 
Kami juga menyediakan berbagai tanaman hias dengan kualitas  bagus. 


Kami hanya melayani daerah Jawa Barat, DKI, dan Banten
Harga Nego
Info dan Kontak Kami :
CV. NUSA INDAH
Alamat : Jl. Tengger Agung Kidul RT 04 RW 02 Sagalaherang Subang
HP. 081912644047

Kisi-Kisi Ujian Tulis PLPG 2011

Materi ujian tulis terdiri dari tiga (3) komponen, yakni:

(1) pengembangan profesionalisme guru, Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan Karya Tulis Ilmiah (KTI),
(2) pedagogik yang terkait dengan mata pelajaran, dan
(3) kompetensi profesional atau penguasaan mata pelajaran/bidang keahlian.

Secara berturut-turut, proporsi dari ketiga komponen itu adalah 30% (60 menit), 20% (40 menit), dan 50% (100 menit).

Download :

01.Kisi2 PLPG Profesional-Guru-PTK-KTI

02.Kisi2-PLPG-TK

03.Kisi2-PLPG-SD

04.Kisi2-PLPG-PLb

5a.Pengantar-Kisi2-PLPG-BK

5b.Kisi2-PLPG-Bk

6a.Kisi2-PLPG-Penjas-Profesional

6b.Kisi2-PLPG-Penjas-Pedagogik

07.Kisi2-PLPG-Bhs-Inggris

08.Kisi2-PLPG-Bhs-Indonesia

9a.Kisi2-PLPG-MM-Profesional

9b.Kisi2-PLPG-MM-Pedagogik

10.Kisi2-PLPG-Biologi

11.Kisi2-PLPG-Fisika

12.Kisi2-PLPG-Kimia

13.Kisi2-PLPG-IPA

14.Kisi2-PLPG-Geografi

15.Kisi2-PLPG-PKN

16.Kisi2-PLPG-Sejarah

17.Kisi2-PLPG-Sosiologi

18.Kisi2-PLPG-Ekonomi

19.Kisi2-PLPG-IPS

20.Kisi2-PLPG-Akuntansi

21.Kisi2-PLPG-Adm-Perkantoran

22.Kisi2-PLPG-TIK

23.Kisi2-PLPG-Kewirausahaan

24.Kisi2-PLPG-Teknik-Kendaraan-Ringan

Kerangka Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

JUDUL
  • Judul yang sesuai untuk PTK:

  • Upaya peningkatan Y melalui X bagi siswa

  • kelas…SD/SMP/…pada semester… tahun…

  • Peningkatan Y melalui X bagi ….

  • Optimalisasi Y melalui X bagi…

  • Penggunaan X untuk meningkatkan Y bagi..

  • Meningkatkan Y melalui X bagi ….

  • Melalui X untuk meningkatkan Y bagi ….


A. PENDAHULUAN
  1. Latar belakang masalah

         Latar belakang masalah berisi:
  • Kondisi yang diidealkan

  • Masalah yang dihadapi dan indikatornya

  • Penyebab munculnya masalah

  • Solusi yang ditawarkan peneliti: konsep solusi dan rasionalnya

     *) Urutannya bisa diubah 2, 3, 1, 4

      2.   Rumusan masalah
      Rumusan masalah berbentuk pertanyaan:
  • Apakah solusi yang diusulkan peneliti dapat memecahkan masalah? Bila dapat, seefektif apa solusi tersebut?

  • Bagaimana keefektifan pembelajaran/ motivasi belajar siswa, dll ketika solusi masalah tersebut diterapkan?

  • Apa kelebihan dan kelemahan solusi tersebut bila diterapkan di dalam setting?

       3. Tujuan
      Tujuan umum: memecahkan masalah yang terjadi di dalam setting.
      Tujuan khusus: menjawab pertanyaan yang dikemukakan dalam rumusan masalah.
      *) Tujuan penelitian diekspresikan dalam bentuk kalimat deklaratif.

     4. Manfaat
        Bagian ini berisi deskripsi tentang manfaat yang dapat dipetik setelah PTK selesai dilaksanakan. 
       Ada    baiknya manfaat tersebut dirinci untuk pihak-pihak tertentu yang terkait dengan dilaksanakannya
        PTK, seperti untuk (1) guru, (2) siswa, (3) sekolah, (4) peneliti lain, dan (5) pengambil kebijakan.

B. KERANGKA TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
     Bagian ini mengemukakan deskripsi teoretis konsep-konsep kunci yang terdapat dalam judul/rumusan
     masalah penelitian. Prosedurnya adalah: (1) memilih sumber-sumber teori yang relevan, (2)  mendeskripsikan masing-masing teori terpilih, (3) melakukan analisis kritis terhadap masing-masing teori, (4) melakukan analisis komparatif berdasarkan hasil analisis kritis, (5) mengembangkan konstruk: memilih salah satu teori atau membuat sintesis dari berbagai teori.
Hipotesis tindakan berupa pernyataan bahwa solusi yang ditawarkan benar-benar dapat menyelesaikan masalah.

C.  METODOLOGI PENELITIAN
  1. Rancangan Penelitian
    a. Setting penelitian (subyek dan lokasi)
        Setting penelitianmenjelaskan:
  • Tempat penelitian, yang berisi(1) nama kelas, (2) nama sekolah, (3)alamat sekolah, (4) deskripsi geografis sekolah dan lingkungannya, dan (5) deskripsi reputasi sekolah

  • Waktu penelitian, yang berisi uraian kegiatan penelitian dan waktu pelaksanaannya (dalam bentuk matriks)

  • *) Deskripsi setting penelitian menjadi “konteks” simpulan penelitian


      b.  Rencana tindakan

      c. Skenario tindakan
      d. Alat
      e. Personal, dll
   2. Data dan cara pengumpulannya
   3. Analisis dan refleksi

ANGGARAN
DAFTAR PUSTAKA

Instrumen Penilaian 1

SOAL
Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar!
1. Perubahan pada zat yang tidak menimbulkan zat baru disebut ....
a. Perubahan kimia
b. Perubahan fisika
c. Perubahan wujud
d. Perubahan bentuk
2. Perubahan pada zat yang menimbulkan zat baru disebut ....
a. Perubahan volume
b. Perubahan bentuk
c. Perubahan kimia
d. Perubahan fisika
3. Batang korek api yang dibakar menghasilkan zat baru yaitu ....
a. Kayu
b. Api
c. Arang
d. udara
4. Perhatikan data di bawah ini!
(1) Lilin meleleh
(2) Kertas dibakar
(3) Es mencair
(4) Kayu melapuk
Yang mengalami perubahan fisika pada data di atas adalah nomor ....
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
d. (2) dan (4)
5. Perubahan uap air menjadi embun di pagi hari merupakan salah satu contoh perubahan ....
a. Zat
b. Kimia
c. Fisika
d. materi
6. Perhatikan data dibawah ini!
(1) Air mendidih
(2) Nasi menjadi tepung
(3) Obat nyamuk dibakar
(4) Singkong menjadi tape
Yang mengalami perubahan kimia pada data di atas adalah nomor ....
a. (1) dan (2)
b. (2) dan (3)
c. (3) dan (4)
d. (2) dan (4)
7. Di dalam proses fotosintesis pada tumbuhan terjadi perubahan ....
a. Bentuk daun
b. Kimia
c. Ukuran daun
d. Fisika

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
8. Jelaskan perbedaan antara perubahan fisika dan perubahan kimia!
9. Sebutkan 3 contoh perubahan fisika yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari!
10. Sebutkan 3 contoh perubahan kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari!

Lembar Kerja Siswa 1

LEMBAR KERJA SISWA

Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII (Tujuh) / I (Satu)
Sekolah : SMPN 2 Kiarapedes

A. JUDUL
Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
B. TUJUAN
Menyelidiki perubahan fisika dan perubahan kimia yang terjadi pada benda melalui percobaan sederhana.

C. LANDASAN TEORI
Materi (zat) merupakan sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruangan. Perubahan materi dibagi menjadi dua yakni perubahan Fisika (perubahan fisis) dan perubahan kimia (reaksi kimia).
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan yang terjadi pada zat tetapi tidak menimbulkan zat baru.
Contoh perubahan fisika diantaranya :
- Air menjadi es
- Air menjadi uap air
- Lilin meleleh
Perubahan fiska dapat terjadi karena perubahan wujud, pencampuran benda, dan benda dipotong atau dibelah. Beberapa contoh perubahan wujud pada benda yang mengalami perubahan fisika diantaranya membeku, mengembun, meleleh (mencair), menguap, dan menyublim
Perubahan fisika dapat terjadi juga pada pencampuran zat (benda) apabila apabila benda-benda yang bercampur tidak bereaksi. Contohnya campuran pasir dan gula.

2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia merupakan perubahan pada materi yang menimbulkan zat baru. Beberapa contoh perubahan kimia diantaranya :
1. Kertas dibakar menjadi abu
2. Besi berkarat
3. Korek api dibakar menjadi arang
Ciri-ciri terjadinya perubahan kimia antara lain terbentuknya gas, terbentuknya endapan, timbul perubahan warna, dan terjadi perubaha energi.

D. ALAT DAN BAHAN
1. Lilin
2. Batang Korek Api
3. Kertas
4. Sumber Api (Korek api)

E. CARA KERJA
1. Peganglah sebuah lilin oleh salah seorang anggota kelompok!
2. Bakar lilin tersebut oleh salah seorang anggota yang lain!
3. Amati apa yang terjadi pada lilin, lalu catat hasil pengamatanmu pada tabel!
4. Peganglah sebatang korek api oleh salah seorang anggota kelompok!
5. Bakar batang korek api tersebut oleh salah seorang anggota yang lain!
6. Amati apa yang terjadi pada batang korek api, lalu catat hasil pengamatanmu pada tabel!
7. Bakarlah kertas, amati apa yang terjadi pada kertas lalu catat hasil pengamatanmu pada tabel!

F. HASIL PENGAMATAN
No.   Benda Yang Dibakar                   Perubahan Yang Terjadi
1.      Lilin                                            ....................................
2.      Batang korek api                        ....................................
3.      Kertas                                        ....................................


G. PERTANYAAN
1. Apa yang terjadi pada lilin saat lilin dibakar?
Jawaban : .................................................................
2. Ketika lilin meleleh, apakah timbul zat baru pada lilin?
Jawaban : ...............................................................
3. Apabila lilin yang meleleh didinginkan, apa yang terjadi pada lelehan (cairan) lilin
Jawaban : ......................................................................
4. Termasuk perubahan materi apakah yang terjadi pada proses pembakaran lilin dan proses pembekuan cairan lilin?
Jawaban : ..................................................................
5. Apa yang terjadi pada batang korek api saat dibakar?
Jawaban : ......................................................................
6. Ketika batang korek api dibakar, apakah timbul zat baru pada batang korek api? Sebutkan nama zat baru yang timbul!
Jawaban : ....................................................................
7. Termasuk jenis perubahan materi apakah yang terjadi pada proses pembakaran batang korek api?
Jawaban : ....................................................................
8. Ketika kertas dibakar, termasuk jenis perubahan materi apakah yang terjadi?
Jawaban : ....................................................................
9. Jelaskan perbedaan perubahan zat yang terjadi antara lilin yang dibakar dengan batang korek api yang dibakar!
Jawaban : ...................................................................

H. KESIMPULAN
Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan di atas!
....................................................................................
....................................................................................
...................................................................................

Bahan ajar 1

BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII (Tujuh) / I (Satu)
Tahun Pelajaran : 2011/2012
Pokok Bahasan : Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
Standar Kompetensi : 4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia
Kompetensi Dasar : 4.3. Menyimpulkan perubahan fisika dan kimia berdasarkan hasil
percobaan sederhana.
Indikator : 1. Membandingkan hasil pengamatan pada perubahan fisika dan
perubahan kimia
2. Mengklasifikasikan perubahan fisika dan perubahan kimia dalam kehidupan sehari-hari serta mengkomunikasikannya.

Kegiatan Pembelajaran :
a. Model : Direct Instruction, cooperative learning (model NHT)
b. Metode : Eksperimen, diskusi
Bahan Ajar :

PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA
A. Perubahan Fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan yang terjadi pada zat tetapi tidak menimbulkan zat baru.
Contoh perubahan fisika diantaranya :
1. Air menjadi es
2. Air menjadi uap air
3. Lilin meleleh


 Es Mencair                   Air Menguap              Lilin meleleh


Perubahan fiska dapat terjadi karena perubahan wujud, pencampuran benda, dan benda dipotong atau dibelah. Beberapa contoh perubahan wujud pada benda yang mengalami perubahan fisika diantaranya membeku, mengembun, meleleh (mencair), menguap, dan menyublim
Perubahan fisika dapat terjadi juga pada pencampuran zat. Pencampuran zat dapat digolongkan ke dalam perubahan fisika apabila benda-benda yang bercampur tidak berreaksi. Contohnya campuran pasir dan gula.

B. Perubahan Kimia
Perubahan kimia merupakan perubahan pada zat yang menimbulkan zat baru. Beberapa contoh perubahan kimia diantaranya :
1. Kertas dibakar menjadi abu
2. Besi berkarat
3. Singkong menjadi tape
4. Korek api dibakar menjadi arang
Ciri-ciri terjadinya perubahan kimia antara lain terbentuknya gas, terbentuknya endapan, timbul perubahan warna, dan terjadi perubaha energi.