Proses Terjadinya Gerhana

Baca Juga : Gerhana 2011
1. Gerhana Matahari
       Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
         Gerhana matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana total, gerhana sebagian, dan gerhana cincin. Sebuah gerhana matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
         Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari
piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan. Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya. Gerhana 2011

2. Gerhana Bulan

        Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi. Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.
       Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali. Gerhana 2011

       Berikut ini saya tampilkan beberapa situs yang berhubungan dengan Proses Terjadinya Gerhana :
1. Proses terjadinya Gerhana Matahari
12 Jan 2010 ... Kemarin, ketika bercerita tentang akan terjadi gerhana matahari 15 januari nanti, ada seorang mahasiswa yang bertanya "Pak gerhananya siang .
2. Gerhana matahari - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. ...
3. Gerhana bulan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana ...
4. Yahoo! Answers - Bagaimana proses terjadinya gerhana matahari ...
2 pesan - 1 pembuat - Pos terakhir: 30 Sep 2008
Bagaimana proses terjadinya gerhana matahari total yang hanya bisa ... gerhana matahari total terjadi jika posisi bulan sejajar dengan ...
5. [PDF]
Proses Terjadinya Gerhana Matahari
Jenis Berkas: PDF/Adobe Acrobat - Tampilan Cepat
Proses Terjadinya Gerhana Matahari. Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari sehingga menutup sebagian atau ...
6. Lembaga Seni Budaya Teluk Bone - Proses Terjadinya Gerhana Matahari
Proses Terjadinya Gerhana Matahari, PDF · Cetak · E-mail · Tulis - Astronomi ...
7. Gambar untuk proses terjadinya gerhana matahari
8. Menikmati Gerhana Matahari Cincin - KOMPAS.com
23 Jan 2009 ... Gerhana matahari cincin (GMC) terjadi karena piringan bulan tidak menutup ... Proses gerhana. Gerhana matahari merupakan peristiwa jatuhnya ...
9. Gerhana Matahari Total 1 Agustus 2008 | langitselatan.com
1 Agu 2008 ... Urut-urutan peristiwa terjadinya Gerhana Matahari Total. .... disarankan untuk mengamati dengan mata telanjang proses terjadinya gerhana! ...
10. Proses Terjadinya Gerhana Matahari - Kaskus - The Largest ...
13 Des 2010 ... Join Date: May 2010. Location: LA(Lenteng Agung). Posts: 407. Dewamatahari tidak memiliki reputasi. Proses Terjadinya Gerhana Matahari ...
11. Adipedia.Com - Penyebab Terjadinya Gerhana Matahari dan Bulan
21 Des 2010 ... Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan ... terjadinya gerhana matahari dan bulan,proses terjadinya gerhana ...

Pencemaran Lingkugan

Materi Muatan Lokal : Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMP Kls 7
Lingkungan terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Jika komponen biotik dan komponen abiotik berada dalam jumlah proporsional, maka lingkungan akan berada dalam keseimbangan atau stabil. Keseimbangan lingkungan dapat menjadi rusak, artinya lingkungan dapat menjadi tidak seimbang jika terjadi perubahan yang
melebihi daya dukungnya. Perubahan lingkungan dapat terjadi karena perilaku alam maupun aktivitas manusia.
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat berakibat pada semakin besarnya jumlah kebutuhan manusia. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia yang secara langsung dapat mengubah lingkungan. Kegiatan manusia mengubah lingkungan dilakukan karena adanya kebutuhan hidup. Kebutuhan ini akan menjadi semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk. Upaya pemenuhan kebutuhan menusia dipengaruhi oleh perkembangan budaya. Ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai hasil perkembangan budaya digunakan untuk mengembangkan berbagai industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia, antara lain sebagai berikut:
1.Industri primer, mengekspoitasi alam secara langsung, seperti pertanian, pertambangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan.
2.Industri sekunder, mengolah hasil industri primer seperti industri makanan, industri tekstil, industri kertas, industri pengolahan minyak bumi, dan industri logam.
3.Industri tersier, menghasilkan jasa atau pelayanan seperti industri informasi dan komunikasi, transportasi, dan perdagangan.
Pertumbuhan penduduk dan perkembangan industri khususnya di Jawa Barat yang sangat pesat tidak hanya mengubah lingkungan tetapi juga menimbulkan pencemaran. Eksploitasi sumber daya alam dan perkembangan industri selain menghasilkan produk yang digunakan manusia juga menghasilkan buangan atau limbah sebagai bahan pencemar lingkungan. Berikut ini adalah beberapa kerusakan lingkungan yang tejadi di beberapa wilayah Jawa Barat :
1.Pencemaran waduk oleh jaring apung sekitar 4.425 buah di Saguling, 30.000 buah di waduk Cirata, dan 2.900 buah di waduk jatiluhur.
2.Pencemaran Sungai Citarum; sekitar 220 ton/hari limbah perkotaan dan 40 ton /hari limbah industri mengalir ke sungai Citarum.
3.Pencemaran udara dari pabrik kapur Padalarang dan Jatiwangi.
4.Pencemaran limbah Industri tekstil terhadap sekitar 200 hektar sawah di Rancaekek Bandung.
5.Pencemaran udara oleh limbah asap industri di kawasan Jatiluhur Purwakarta.
Proses pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Proses pencemaran secara langsung terjadi dimana bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau mengganggu keseimbangan ekologi baik air, udara maupun tanah. Sementara itu, proses pencemaran secara tidak langsung terjadi ketika beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun tanah, sehingga menyebabkan pencemaran
Apa yang dimaksud pencemaran lingkungan? Menurut Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 23 Tahun 1997, pencemaran lingkungan didefinisikan sebagai masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun samapi ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Makhluk hidup, zat, energi, atau komponen penyebab pencemaran disebut polutan atau zat pencemar.
Berdasarkan parameter konsentrasi zat pencemar dan waktu lamanya kontak antara bahan pencemar dengan lingkungan, WHO menetapkan empat tingkatan pencemaran sebagai berikut:
  1. Pencemaran tingkat pertama; yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian bagi manusia.
  2. Pencemaran tingkat kedua; yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian bagi manusia seperti terjadinya iritasi pada indra kita.
  3. Pencemaran tingkat ketiga; yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada faal tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis.
  4. Pencemaran tingkat keempat; yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit akut dan kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Tingkat pencemaran lingkungan di suatu daerah dapat diketahui memalui indicator/parameter berikut :
1. Parameter Kimia;
Meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan logam-logam
berat.
2. Parameter biokimia;
Meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu jumlah oksigen dalam air. Cara pengukurannya adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemar organik. Menurut menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.
3. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur (suhu), warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas.
4. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.

     Artikel Terkait :

Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan

Materi Muatan Lokal : Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMP Kls 7
Pencemaran berdasarkan tempat terjadinya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah.
1.      Pencemaran air
Air merupakan kebutuhan pokok seluruh makhluk hidup. Di dalam kehidupan kita sehari-hari air banyak kegunaannya, misalnya untuk minum, mencuci, memasak, dan mandi. Air juga digunakan untuk keperluan lain seperti, untuk mengairi sawah dan ladang,  serta untuk kegiatan industri, Selain dibutuhkan oleh manusia, air juga dibutuhkan oleh tumbuhan-tumbuhan dan hewan. Dengan demikian semua makhluk hidup membutuhkan air.
            Berdasarkan PP no 82 tahun 2001 pasal 8 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, klasifikasi dan kriteria mutu air ditetapkan menjadi 4 kelas yaitu:
Kelas 1 : yaitu air yang dapat digunakan untuk bahan baku air minum atau peruntukan lainnya mempersyaratkan mutu air yang sama
Kelas 2 : air yang dapat digunakan untuk prasarana/ sarana rekreasi air, budidaya ikan air tawar, peternakan, dan pertanian
Kelas 3 : air yang dapat digunakan untuk budidaya ikan air tawar, peternakan dan pertanian
Kelas 4 : air yang dapat digunakan untuk mengairi pertanaman/ pertanian
Pemanfaatan air yang kurang baik untuk berbagai keperluan manusia dapat menimbulkan pencemaran.  Pencemaran air adalah masuknya komponen-komponen tambahan seperti zat, energi, unsur, atau komponen lain ke dalam air sehingga kualitas air tertanggu.  Pencemaran air meliputi pencemaran air sungai, air danau, air laut, dan air tanah terjadi akibat aktivitas manusia yang
tidak memperhatikan kualitas air yang digunakan.
Air dikatakan tercemar bilamana terjadi perubahan komposisi atau k ondisi yang diakibatkan oleh adanya kegiatan atau hasil kegiatan manusia sehingga secara langsung maupun tidak langsung air menjadi tidak layak untuk semua fungsi atau tujuan pemanfaatan sebagaimana kewajaran air yang dalam keadaan alami.
Ciri-ciri yang dapat diamati pada air yang tercemar, yaitu sebagai beikut :
a.       Adanya perubahan suhu air
Peningkatan suhu air dapat menyebabkan kadar oksigen (O2) dalam air berkurang. Peningkatan suhu air dapat terjadi akibat aktivitas industri yang menggunakan air sebagai bahan pendingin mesin. Air bersuhu lebih tinggi yang dibuang oleh pabrik industri ke sungai dapat meningkatkan suhu air sungai. Akibatnya,   kandungan oksigen dalam air sungai berkurang sehingga mengganggu ekosistem yang berada dalam air sungai.
b.      Perubahan pH
pH air merupakan tingkat keasaman atau kebasaan air. Air yang tidak tercemar memiliki pH antara 6,5-7,5. Sifat air bergantung pada besar kecilnya pH. Air yang memiliki pH lebih kecil dari pH normal akan bersifat asam, sedangkan air yang memilki pH lebih besar dari pH normal akan bersifat basa. Perubahan pH air tergantung pada polutan air tersebut. Air yang memiliki pH lebih kecil atau lebih besar dari kisaran pH normal tidak sesuai untuk kehidupan bakteri asidofil atau organisme lainnya yang hidup di air. Perubahan pH air dapat terjadi akibat masuknya limbah atau bahan pencemar ke dalam air sehingga air menjadi tercemar.
c.       Perubahan warna, bau dan rasa
Air bersih yang tidak tercemar memiliki warna bening, jernih, tidak berbau, dan tidak berasa. Perubahan warna, bau dan rasa pada air dapat terjadi akibat masuknya pencemar (polutan) ke dalam air baik, baik yang berasal dari limbah organik maupun anorganik.
d.      Timbulnya endapan dan bahan terlarut
            Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel baik yang larut maupun mengendap. Bahan ini ada yang kasar dan halus. Endapan dan bahan terlarut dalam air yang berasal dari buangan pabrik mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, endapan dan bahan kimia terlarut dalam air dapat menghalangi masuknya sinar matahari yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam air untuk melakukan fotosintesis.
e.       Adanya Mikroba Patogen
            Mirkoorganisne di dalam air berguna untuk menguraikan bahan-bahan pencemar yang masuk ke dalam air. Apabila behan-behan pencemar yang masuk ke dalam air semakin banyak, maka jumlah mikroorganismepun akan berkembangbiak semakin banyak. Di antara mikroorganisme tersebut memungkinkan adanya mikroba pathogen, yaitu mikroba pembawa penyakit, seperti bakteri coli dan virus.
2.      Pencemaran Udara
      Indonesia merupakan negara di dunia yang paling banyak memiliki gunung berapi. Di Indonesia terdapat 128 gunung berapi ( 13 % dari jumlah gunung berapi di dunia). Oleh sebab itu Indonesia mudah mengalami pencemaran secara alami. Selain itu adanya kebakaran hutan akibat musim kemarau panjang ataupun pembakaran hutan yang disengaja untuk pembukaan lahan pertanian menyebabkan terjadinya pencemaran udara yang cukup menghawatirkan. Aktivitas industri dan transportasi juga penyumbang pencemaran udara yang cukup besar.
      Dalam keadaaan normal, udara mengandung sejumlah unsure gas dengan komposisi yang seimbang. Unsur-unsur tersebut diantaranya Nitrogen, Oksigen, Argon, karbondioksida, serta unsur-unsur lainnya dengan jumlah yang relative kecil. Pada Tabel 4.1 berikut adalah komposisi udara dalam keadaan normal.
Tabel 4.1. Komposisi Udara Normal
No.
Unsur
Lambang Unsur
Volume         (%)
1.
Nitrogen
N2
78,08
2.
Oksigen
O2
20,95
3.
Argon
Ar
0,93
4.
Karbondioksida
CO2
0,0340
5.
Neon
Ne
0,0018
6.
Helium
He
0,00052
7.
Ozon
O3
0,00006
8.
Hidrogen
H2
0,00005
9.
Krypton
Kr
0,00011
10.
Metan
CH4
0,00015
11.
Xenon
Xe
kecil sekali
Sumber : BPLHD Jawa Barat
 
     

Perubahan komposisi berlebihan dapat menimbulkan pencemaran udara. Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukkannya bahan-bahan atau zat-zat asing ke udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.
Dengan demikian, masuknya zat-zat asing berupa gas maupun partikel-partikel kecil ke udara di suatu daerah dengan konsentrasi melewati ambang batas, maka udara di daerah tersebut dinyatakan sudah tercemar.
3.      Pencemaran Tanah
            Pencemaran tanah merupakan keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh :
a)      Kebocoran limbah cair industri atau yang sengaja dibuang ke tanah ;
b)      penggunaan pupuk kimia buatan secara berlebihan dalam pertanian;
c)      masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan tanah;
d)      kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
e)      limbah rumah tangga yang dibuang sembarangan.
f)        Limbah reaktor atom dari PLTN.
            Pencemaran yang masuk ke dalam tanah akan terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak kepada kesehatan manusia  atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya


      Artikel Terkait :

Sumber-Sumber Pencemaran Lingkungan

Materi Muatan Lokal : Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMP Kls 7
1.      Sumber Pencemaran Air
            Apa sajakah sumber-sumber pencemaran air? Sumber pencemaran air yang paling umum adalah limbah pemukiman, limbah pertanian, dan limbah industri.
a.       Limbah Pertanian
            Dalam kegiatan pertanian, penggunaan pupuk buatan, zat kimia pemberantas hama (pestisida), pemberantas tumbuhan pengganggu (herbisida), pemberantas cendawan /fungi (fungisida), pemberantas serangga (insektisida) dapat mencemari air ketika zat-zat kimia larut dalam air. 
 Pencemaran air oleh pupuk buatan dapat meracuni organisme air, seperti plankton, ikan, hewan lainnya yang meminum air tersebut.
Residu pestisida seperti DDT, Endrin, Lindane, dan Endosulfan yang terakumulasi dalam tubuh ikan dan biota lainnya dapat terbawa dalam rantai makanan ke tingkat trofil yang lebih tinggi, yaitu manusia. Selain itu, masuknya pupuk pertanian, sampah, dan kotoran ke bendungan, danau, serta laut dapat menyebabkan meningkatnya zat-zat hara di dalam air. Peningkatan tersebut mengakibatkan pertumbuhan
 ganggang atau enceng gondok menjadi pesat (blooming algae).
Pertumbuhan ganggang atau enceng gondok yang cepat dan kemudian mati membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Akibatnya, oksigen dalam air menjadi berkurang dan mendorong terjadinya kehidupan organisme anaerob. Peristiwa ini disebut sebagai eutrofikasi.
b.      Limbah Rumah Tangga (domestik)
            Menurut bahannya Limbah rumah tangga dikelompokkan menjadi limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, sisa-sisa makanan, tinja manusia, potongan-potongan ranting tanaman, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Limbah anorganik merupakan limbah yang berasal dari barang yang mengandung bahan anorganic. Limbah anorganic yang  berasal dari aktivitas rumah tangga antara lain dari kegiatan mencuci (sabun dan deterjen) , bahan-bahan bekas pengemas   makanan dan minuman (kantung plastic, kaca, kertas, dan pakaian).
            Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), limbah rumah tangga dapat dibagi lagi menjadi:
  1. Biodegradable: yaitu limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sisa-sisa sayuran, sisa-sisa makanan, tinja manusia, potongan-potongan ranting tanaman, rumput pada waktu pembersihan kebun
  2. Non-biodegradable: yaitu limbah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
·        Recyclable; yaitu limbah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
·        Non-recyclable; yaitu limbah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
            Di daerah pemukiman padat penduduk seperti di kota-kota besar menghasilkan limbah rumah tangga yang sangat banyak. Limbah-limbah tersebut apabila dibuang ke sungai akan menimbulkan pencemaran air. Di perkotaan banyak kita temukan saluran-saluran air dan sungai dengan tingkat pencemaran tinggi, airnya berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau yang menyengat. Hal itu terjadi karena bahan organic yang menunmpuk mengalami penguraian dan pembusukan. Selain itu, sabun, deterjen, dan sisa aktivitas rumah tangga lainnya larut yang dibuang ke selokan larut dengan air. Tingkat pencemaran air yang tinggi dapat membunuh biota air.
c.       Limbah Industri
            Tidak semua Pabrik/industri dapat mengolah limbahnya dengan baik. Bahkan, ada sebagian industri yang membuang limbahnya ke sungai. Limbah industri yang dibuang oleh industri tergantung pada jenis industrinya. Ada yang berupa limbah organic maupun anorganik. Ada yang berupa limbah padat maupun limbah cair.
            Citarum merupakan salah satu sungai di Jawa Barat yang telah tercemar oleh limbah industri dan pakan ikan jaring apung. Sungai Citarum sepanjang 268 kilometer yang menjadi sumber utama Waduk Cirata, Saguling, dan Jatiluhur menampung
limbah sekitar 1.000 industri dari  daerah Bandung.  Limbah industri yang larut dalam air sungai Citarum mengandung unsure-unsur berbahaya, antara lain :
  • Raksa atau merkuri (Hg), berasal dari penambangan emas liar yang banyak terdapat di Bandung Selatan.
  • Kromium (Cr) bersumber dari pabrik yang dipakai sebagai
  • inhibitor pada air pendingin,
  • Seng (Zn) dari industri cat.
  • Besi (Fe) ; berasal dari senyawa sampah dari logam yang mudah larut karena hujan asam,
  • H2S dari proses pembusukan sampah,
  • Mangan (Mn) bersumber dari lumpur sungai yang banyak mengandung unsur mangan.
            Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian, yatu :
  1. Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik, dan bahan buangan anorganik.
2.      Limbah padat
Jenis-jenis limbah padat diantaranya  kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll
  1. Limbah gas dan partikel
Limbah gas/partikel adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Pabrik mengeluarkan gas, asap, partikel, debu melalui udara, dibantu angin memberikan jangkauan pencemaran yang cukup luas. Gas, asap dan lain-lain berakumulasi/bercampur dengan udara basah mengakibatkan partikel tambah berat dan malam hari turun bersama embun.
  1. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).
Limbah B3 merupakan sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifat, konsentrasinya, dan jumlahnya secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan, merusak, dan dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Pengelolaan Limbah B3 adalah rangkaian kegiatan yang mencakup reduksi, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3. Pengelolaan Limbah B3 ini bertujuan untuk mencegah, menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan, memulihkan kualitas lingkungan tercemar, dan meningkatan kemampuan dan fungsi kualitas lingkungan
Berdasarkan tingkat kekritisan daerah aliran sungai (DAS), di Jawa Barat terdapat 8 daerah aliran sungai  yang perlu mendapatkan penanganan secara serius, yaitu :
1.      DAS  Citarum,
2.      DAS Ciliwung,
3.      DAS Cimanuk,
4.      DAS Citanduy,
5.      DASCisadane,
6.      DAS Cimandiri ,
7.      DAS Cipunegara
8.      DAS Cisanggarung.
2.      Sumber Pencemaran Udara
      Sumber pencemaran udara di setiap wilayah atau daerah berbeda-beda. Sumber pencemaran udara berasal dari kendaraan bermotor, kegiatan rumah tangga, dan industri.
a)      Sumber pencemaran udara menurut bentuknya.
            Menurut bentuknya sumber pencemaran udara dibedakan menjadi 2, yaitu pencemaran udara berbentuk gas dan berbetuk partikel.
Pencemaran udara berbentuk gas diantaranya:
·         Golongan belerang terdiri dari
Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan Sulfat Aerosol.
·         Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Amoniak (NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
·         Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon .
·         Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.
Pencemaran udara berbentuk partikel diantaranya:
·         Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
·         Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.
·         Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
b)      Sumber pencemaran udara menurut tempatnya
      Menurut tempatnya sumber pencemaran udara dibedakan menjadi dua,yaitu :
Pencemaran udara bebas (Out door air pollution) dan pencemaran udara ruangan
Sumber Pencemaran udara bebas :
·         Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll.
·         Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan, dll.
Sumber pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara didalam ruangan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.

3. Sumber Pencemaran Tanah  
            Sumber pencemaran tanah sangat erat kaitannya dengan pencemaran air dan udara. Sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah. Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.
Beberapa sumber bahan pencemar tanah antara lain sebagai berikut :
a.  Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah pemukiman penduduk,  pasar, rumah sakit , tempat usaha hotel dan lain-lain. Limbah domestic terdiri limbah padat dan limbah cair.  Limbah padat berupa sampah anorganik yang merupakan sumber pencemaran tanah misalnya plastik, kaleng minuman, botol plastik air mineral dan lain-lain.
Limbah cair sumber pencemar tanah diantaranya sisa diterjen dari rumah, tinja, dan lain-lain yang meresap ke dalam tanah dapat membunuh mikroorganisme di dalam tanah.
b. Limbah Pertanian
c. Gunung berapi yang meletus
d. Kendaraan bermotor.
e. Limbah industri.
Limbah industri mengandung bahan-bahan pencemar berupa logam-logam berat seperti merkury/air raksa (Hg), seng (Zn), Timah hitam (Pb), kadnium (Cd) yang dapat mencemari tanah.
f. Limbah reaktor atom (nuklir) dari PLTN
Limbah nuklir berupa bahan kimia uranium dan thorium merupakan hasil dari reaksi fusi  dan fisi nuklir pada reaktor atom Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia. Oleh karena itu limbah nuklir sebaiknya disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi lagi dignakan untuk melakukan aktivitas manusia seperti ditempat-tempat bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).
g.       Hujan Asam
Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilkan hujan asam yang akan menyebabkan tanah bersifat asam. Peningkatan kadar asam (pH) dalam tanah dapat merusak kesuburan tanah/ tanaman.

      Artikel Terkait :

Dampak Pencemaran Lingkungan

Materi Muatan Lokal : Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) SMP Kelas 7
            Pertumbuhan penduduk dunia yang cenderung pesat meningkatkan jumlah kebutuhan penduduk., baik kebutuhan primer maupun sekunder. Kodisi ini membuat industri meningkatkan produksinya
1.      Dampak Pencemaran Air
a)      Dampak Pencemaran air oleh limbah Rumah Tangga
     Limbah Rumah tangga (pemukiman) mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan
sampah anorganik. Sampah organik yang dibuang ke sungai menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen terlarut, karena sebagian besar digunakan bakteri untuk proses pembusukan sampah. Sementara, apabila sampah anorganik yang dibuang ke sungai akan mengakibatkan  cahaya matahari terhalang dan menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
      Limbah rumah tangga lainnya adalah deterjen atau sabun sisa pencucian. Deterjen atau merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama.
      Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau. Senyawa fosfat dalam air dapat  merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis. Jika tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan pengendapan bahan-bahan yang menyebabkan pendangkalan.
Limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, diantaranya penyakit kulit, kolera, disentri, dan penyakit lainnya.

b)      Dampak Pencemaran air oleh limbah industri
      Pada umumnya limbah industri mengandung limbah B3, yaitu bahan berbahaya dan beracun. Menurut PP nomor 18 tahun 1999, limbah B3 adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk lainnya.
      Ciri-ciri limbah B3 antara lain :
1)      menyebabkan karat karena bersifat korosif,
2)      mudah terbakar dan meledak,
3)      beracun,
4)      menyebabkan infeksi/ penyakit.
       Limbah industri yang berbahaya antara lain yang mengandung logam dan cairan asam. Misalnya limbah yang dihasilkan industri pelapisan logam, yang mengandung tembaga dan nikel serta cairan asam sianida, asam borat, asam kromat, asam nitrat dan asam fosfat. Limbah ini bersifat korosif, dapat mematikan tumbuhan dan hewan air. Pada manusia menyebabkan iritasi pada kulit dan mata, mengganggu pernafasan dan menyebabkan kanker.
      Logam yang paling berbahaya dari limbah industri adalah merkuri atau yang dikenal juga sebagai air raksa (Hg) atau air perak. Limbah yang mengandung merkuri selain berasal dari industri logam juga berasal dari industri kosmetik, batu baterai, plastik dan sebagainya..
            Dampak lain akibat pencemaran air oleh limbah industri rusaknya ekosistem air yang ditandai dengan matinya organisme air seperti ikan, lumut, dan lain-lain

        
      Artikel Terkait :

S E L A M A T   B E R K U N J U N G
di
Blog Guru Fisika
          
         Pertama-tama saya panjatkan Puji dan Syukur ke-Hadirat Illahi Robbi atas Berkah dan Karunia-Nya yang tak ternilai harganya oleh kita semua.
        
       Selanjutnya, aku ucapkan selamat berkunjung di Blog Guru Fisika yang masih acak-acakan., namun  memaksakan diri untuk  mencoba Belajar Berkreasi dan Berbagi.  Harap Anda memaklumi  Blog ini dibuat dengan tujuan :
  1. Sebagai tempat yang aman dalam menyimpan sebagian referensi pribadi yang saya anggap penting bagi saya.  
  2. Berbagi informasi sebagai bentuk kepedulian  terhadap dunia pendidikan
  3. Mengimbangi trend perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya dalam dunia pendidikan  lewat dunia maya yang semakin pesat.
      Dengan alasan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki baik dari segi isi maupun cara penyusunan Blog ini, maka saya menyadari  masih banyak kekurangannya. Selain itu, apabila terdapat kemiripan isi dengan Blog Anda maka saya tekankan bahwa isi Blog tersebut sesuai dengan tujuan saya pada poin nomor satu.

     Apabila ada artikel yang berguna bagi Anda, silahkan Anda copy untuk keperluan Anda pribadi, tetapi tidak boleh dipublikasikan kembali dalam bentuk apapun. Jangan lupa Tulis Komentar dan sertakan URL Anda pada postingan yang Anda kunjungi sebagai masukan untuk perbaikan Blog ini.


Blog Guru Fisika Purwakarta


Metode debat

Metode debat merupakan salah satu model pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru.
Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.
Pada dasarnya, agar semua model berhasil seperti yang diharapkan , setiap model pembelajaran harus melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen) untuk menyelesaikan tugas. Ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Peran tersebut mungkin bermacam-macam menurut tugas, misalnya, peran pencatat (recorder), pembuat kesimpulan (summarizer), pengatur materi (material manager), atau fasilitator dan peran guru bisa sebagai pemonitor proses belajar.

Metode Role Playing

Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. Kelebihan metode Role Playing: 

  1. Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama. 

  2. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.

  3. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
  4. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
  5. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.

    Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)

    Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
    Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.

    Adapun keunggulan metode problem solving sebagai berikut:
    1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
    2. Berpikir dan bertindak kreatif.
    3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
    4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
    5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
    6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
    7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
    Kelemahan metode problem solving sebagai berikut:
    1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
    2. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.

    Cooperative Script

     
    Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
    Langkah-langkah:
    1. Guru membagi siswa untuk berpasangan.
    2. Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
    3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
    4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat / menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
    5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti di atas.
    6. Kesimpulan guru.
    7. Penutup.
    Kelebihan:
    • Melatih pendengaran, ketelitian / kecermatan.
    • Setiap siswa mendapat peran.
    • Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain dengan lisan.
    Kekurangan:
    • Hanya digunakan untuk mata pelajaran tertentu
    • Hanya dilakukan dua orang (tidak melibatkan seluruh kelas sehingga koreksi hanya sebatas pada dua orang tersebut).

    Pictuter and Picture

    Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
    Langkah-langkah:1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
    2. Menyajikan materi sebagai pengantar.
    3. Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
    4. Guru menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
    5. Guru menanyakan alas an / dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
    6. Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
    7. Kesimpulan / rangkuman.

    Kebaikan:
    1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
    2. Melatih berpikir logis dan sistematis.

    Kekurangan:Memakan banyak waktu. Banyak siswa yang pasif.

    Numbered Heads Together

    Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.
    Langkah-langkah:
    1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
    2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
    3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya.
    4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.
    5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
    6. Kesimpulan.
    Kelebihan:
    • Setiap siswa menjadi siap semua.
    • Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
    • Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
    Kelemahan:
    • Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
    • Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru

    model Investigasi

    Metode investigasi kelompok sering dipandang sebagai model pembelajaran yang paling kompleks dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Model ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Model ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok (group process skills). Para guru yang menggunakan metode investigasi kelompok umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari, mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan. Adapun deskripsi mengenai langkah-langkah metode investigasi kelompok dapat dikemukakan sebagai berikut: 

    1. Seleksi topik
    Parasiswa memilih berbagai subtopik dalam suatu wilayah masalah umum yang biasanya digambarkan lebih dahulu oleh guru. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Komposisi kelompok heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik maupun kemampuan akademik.

    2. Merencanakan kerjasama
    Para siswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih dari langkah a) di atas.

    3. Implementasi 
    Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah b). Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan ketrampilan dengan variasi yang luas dan mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara terus-menerus mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.

    4. Analisis dan sintesis
    Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada langkah c) dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.

    5. Penyajian hasil akhir
     Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh guru.

    6. Evaluasi
    Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.

    Metode Zigsaw

           Dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau tiga orang.
          Siswa-siswa ini bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam: a) belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya; b) merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. Setelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada temannya. Ahli dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.