Ilmuwan dan Astronom Memulai Studi Lanjut Dunia Trappist-1

[Sains Box] Belum lama ini, sebuah tim termasuk European Southern Observatory dan tim teleskop Spitzer NASA mengumumkan bahwa sebelumnya ditemukan sistem bintang Trappist-1 yang menjadi host dari tujuh planet seukuran Bumi berpotensi dihuni. (namun hanya ada 3 diantara mereka yang memasuki zona layak huni).

Ternyata, teleskop ruang angkasa Kepler milik NASA juga telah mengamati Trappist-1 ini sejak Desember 2016 dan sekarang datanya telah tersedia.


Baca Juga:

Kepler mempelajari perubahan bintang kerdil dalam kecerahan karena transisi planet selama 74 hari selama periode yang dikenal sebagai Kampanye 12 K2. Periode penelitian itu memberikan kepada peneliti periode terpanjang, namun belum melakukan pengamatan dekat dari bintang kerdil tersebut. Informasi ini membantu tim melihat interaksi gravitasi planet serta melanjutkan pencarian planet-planet yang belum ditemukan.

Namun, Kepler hampir kehilangan kesempatan untuk mempelajari Trappist-1, sebelum berita yang beredar pada Mei 2016 tentang planet yang mengorbit Trappist-1. Kepler juga ditetapkan untuk mempelajari daerah ruang angkasa yang berbeda. Setelah mereka mempelajari tentang planet itu, tim di NASA dan Ball Aerospace & Technologies Corp bekerja dengan cepat untuk mengolah perintah dan perhitungan sehingga sistem operasi pesawat ruang angkasa dapat menyesuaikan untuk Kampanye 12 dan mempelajari sistem bintang baru.

Dalam siaran pers, Michael Haas, direktur kantor ilmu untuk Kepler dan misi K2 di Ames mengatakan para ilmuwan bersemangat tentang kesempatan untuk mempelajari Trappist-1 dan telah "mengajukan proposal untuk target tertentu yang menarik."

"Kesempatan yang tak terduga untuk lebih mempelajari sistem Trappist-1 dengan cepat diakui dan kelincahan anggota tim K2 serta komunitas sains menang sekali lagi," kata Haas.

Misi K2 berlangsung dari 15 Desember 2016 hingga 4 Maret 2017 menyediakan peneliti yang akan bekerja mencari informasi dengan mengukur planet, bekerja di luar orbit, mencoba untuk mencari tahu massa planet terjauh, dan untuk mempelajari lebih lanjut tentang magnet aktivitas Trappist-1.

"Para ilmuwan dan penggemar di seluruh dunia diinvestasikan dalam belajar segala sesuatu yang mereka dapat tentang dunia seukuran Bumi tersebut," kata Geert Barentsen, ilmuwan peneliti K2 di NASA Ames Research Center di Moffett Field, California. "Menyediakan data mentah K2 secepat mungkin itu prioritas untuk memberikan peneliti tampilan awal sehingga mereka bisa menentukan rencana terbaik dalam penelitian tindak lanjut mereka. Kami senang bahwa ini juga akan memungkinkan masyarakat untuk menyaksikan proses penemuan."

Setiap pembaruan pengukuran dan penemuan tambahan dalam data K2 akan membantu para astronom berencana untuk melakukan studi tindak lanjut dari dunia Trappist-1 menggunakan NASA James Webb Space Telescope.

*******
Thanks
Sains Box
Sains Box

Previous
Next Post »